Istriku, inilah penyesalanku yang tidak berujung

Istriku, Hanya Kau Wanita Pilihanku 

Penyesalan telah menjadikan kau wanita pilihanku
Sesal karena tidak sedari dulu menjadikan kau sebagai pilihanku
Mengapa tidak ku sadari dari dulu untuk meminangmu
Serta kenapa tidak dari dulu ku mempersuntingmu

Andai ku bisa memutar waktu, detik ini juga ku melakukannya
Anda bisa ku putar takdir saat ini juga ku merubahnya
Namun nyatanya aku tak kuasa
Ku hanya bisa jadikan masa depan yang abadi, karena kau lah takdirku

Kau bukan seperti emas, namun lebih berharga dari permata
Kau bukan berlian tapi lebih indah dari intan
Bahkan keindahanmu lebih berharga dari segalanya
Keindahan yang tak dapat dibeli dengan limpahan nominal rupiah

Karena kamu kau wanita pilihanku, segalanya berubah seketika
Berkat kau dan hanya atas karunia Illahi
Aku yang dulu merana kini semakin ceria
Aku yang dulu sengsara kini berubah bahagia
Aku yang dulu papa kini beranjak berada
Dan aku yang dulu hampa kini telah berdua

Hanya kamu wanita pilihanku
Diantara gadis jagat raya hanya kau princess tercantiknya
Diantara banyaknya wanita di dunia hanya kau permaisurinya
Diantara bidadari syurga hanya hanya kau ratunya

Pandanganku yang dulu keruh ini semakin teduh
Jiwaku yang dahulu gundah kini berubah sumringah
Hatiku yang dulu patah kini telah bersemi cinta indah
Hanya karena senyummu yang merona
Serta doa yang senantiasa kau puja kepada-Nya

Entah kemarin, hari ini, esok bahkan seterusnya
Hanya kamu wanita pilihanku selamanya
Kau begitu cantik dalam bait-bait senyummu
Bahkan kau semakin anggun dalam balutan akhlakmu

Berkat kau wanita pilihanku
Kita bisa bersama dalam sebuah keluarga
Mulanya, Alloh ciptakan aku
Alloh juga menciptakan kamu
Dan kini Alloh juga yang menghimpunnya menjadi kita
Kemudian dari kita kini hadirlah mereka

Aku menyesal menjadikanmu kamu wanita pilihanku
Mengapa tidak sedari dulu
Semua yang indah menjelma semakin memukau
Segala yang elok kini menjadi semakin berkilau
Dan semua rasa sayang menjadi semakin membayang

Bahagia ku rasa laksana hidup di negeri di atas awan
Itulah yang ku rasa sekarang
Damai laksana dihiasi sayap-sayap nan permai
Semua itu hanya karena senyummu yang meneduhkan

Hanya karena kau wanita pilihanku
Jemu, sendu dan pilu kini berubah rindu
Hampa, kini berubah menjelma canda
Tak terhitung betapa rasa bosan berubah jadi terkesan
Sungguh tak terhitung berapa ribu kali harus ku ucap hamdalah

Ya Alloh, dialah wanita pilihanku
Dialah istri bijak yang menjadikanku suami paling bahagia
Hanya dia ibu dari putra-putri hamba yang terbaik sepanjang masa
Dan hanya dia menantu terbaik dari kedua orang tua hamba

Illahi, dialah wanita pilihanku
Dia selalu menjaga dirinya dengan balutan hijabnya
Dia yang senantiasa menjaga kehormatannya ketika aku tiada
Dan dia yang menjaga harkat dan hartaku selama ku tak di sampingnya

Tuhanku, dialah wanita pilihanku
Untuk itu, jadikan aku suami terbaik untuknya
Bimbing aku menjadi ayah terbaik untuk buah hati kami
Jadikan naunganku menjadi selimut hangat mereka
Serta karuniakan pelindungmu di atas itu semua

Robbii, dialah wanita pilihanku
Dialah sosok pendamping yang senantiasa membuat hatiku meleleh
Untuk itu, jadikan kami ibadah kami semakin berkualitas kepada-Mu
Limpahkan kami rasa syukur atas seluruh nikmat dari-Mu
Curahkan atas dunia dan akhirat kami dengan ridho-Mu
Serta ijinkan kami mengetuk dan membuka rahmat beserta Syurgamu
Amiin

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Istriku, inilah penyesalanku yang tidak berujung"

Post a Comment